Kebahagiaan seseorang manusia tidak semestinya dalam memiliki segala yg terbaik. Mereka hanya membuat yg terbaik dalam hampir apa saja yg datang didalam hidup mereka. Kebahagiaan terletak kepada mereka yg menangis, mereka yg terluka, mereka yang telah mencari dan mereka yg telah mencuba, hanya mereka yg boleh menghargai kepentingan manusia yg telah menyentuh hidup mereka.



Saturday, 16 April 2011

Bila Allah swt Menduga Kita.......(1.4)

~Hidup Ini Umpama Dua Permukaan Syiling~
Hidup kita umpama dua permukaan duit syiling yang mana satunya berupa dugaan manakala yang lainnya berupa nikmat dan apabila duit syiling dilambung ke udara, lalu jatuh kita tidak tahu sama ada kita mendapat muka atau ekor. Ada ketikanya kita ditimpa masalah yang tidak menyenangkan tapi pada waktu yang lain kita mendapat pula perkara yang positif dan menyenangkan. Kita tidak pernah tahu apa yang bakal terjadi di masa hadapan. Kita mesti tahu apa yang perlu kita lakukan di saat dugaan menimpa atau di saat menerima nikmat. Sedih atau Bahagia. Hidup ini umpama lembah dan bukit yang terhampar di hadapan kita, jalan yang naik dan turun. Hidup tidak pernah terlalu sempurna sehingga kita kita selalu berada di atas, tidak pernah terlalu sempurna sehingga menawarkan jalan yang rata tanpa lubang sama sekali. Namun, hidup juga tidak pernah terlalu buruk sehingga menenggelamkan seseorang terus menerus di dasar jurang kehidupan.
Kalau ada orang yang hidupnya terus melonjak naik dan tidak pernah jatuh, ini tidak bererti dia tidak diuji sama sekali. Boleh jadi keseronokan dan keuntungan itu lah yang menjadi ujian dalam hidupnya. Mungkin kejayaan itu melalaikan dan menghancurkan di saat-saat akhir. Orang yang naik terlalu tinggi juga boleh jatuh terhempas dan lebuh terasa sakitnya, kecuali ujian kesenangan itu tidak menjauhkan dirinya dari nilai-nilai hidup yang hakiki.

No comments:

Post a Comment